Sekitar lebih dari 400 ribuan username dan password Yahoo! Voice service telah berhasil dibajak oleh peretas dan dipublikasikan ke dalam sebuah website forum umum.
Dalam postingan publikasi di forum tersebut, Ternyata, tak hanya akun Yahoo! yang dibajak, ada pula akun AOL, GMail, Hotmail, Live, dan MSN. hal ini disebabkan ada koneksi antar akun yang memungkinkan pengguna Yahoo! voices melakukan login dengan akun selain yahoo dan melakukan set ulang terhadap passwordnya.
Menurut pernyataan resmi yang dirilis yahoo, akun yang dibajak itu adalah data tua yang bersumber dari pusat data Yahoo! Contributor Network yang merupakan layanan penerbitan internet yang diakuisisi Yahoo pada tahun 2010 lalu. Yahoo juga menyampaikan permohonan maaf dan meminta pengguna yahoo untuk mengubah kata sandinya itu, permintaan mengubah kata sandi juga berlaku untuk pengguna layanan AOL, GMail, Hotmail, Live, dan MSN.
Para pakar sekuritas komputer dunia menyayangkan perusahaan internet sekelas Yahoo bisa teledor dengan tak mampu lindungi data pribadi penggunanya. Seorang professor sekuritas komputer, profesor Rob D’Ovidio dari Universitas Drexel mencatat kalau peretasan 400.000 data login yahoo! merupakan tanda kalau Yahoo tak mengenkripsi data itu atau masih menggunakan teknik enkripsi yang mudah dibaca. “Hal ini menunjukkan beberapa praktik keamanan yang longgar,” ujarnya.
Dana Lengkeek, seorang juru bicara Yahoo berujar kalau yahoo kini sedang berbenah memperbaiki sistem yang rentan di retas tersebut.
Sementara menurut ESET, perusaahn piranti lunak anti virus, menganalisa kalau kebanyakan akun yang berhasil dicuri itu menggunakan struktur password yang mudah ditebak, seperti 123456, password, welcome, dan ninja. atau password yang terhitung lemah karena tak gunakan kombinasi angka, huruf, dan simbol dan kurang dari 8 karakter.
Karena itu, bagi pengguna yahoo yang kebetulan membaca artikel ini dan memiliki password yang lemah dan mudah ditebak, kami himbau untuk segera mengganti password anda sekarang juga!
Sumber : KabarNesia
Posting Komentar - Back to Content